AutonetMagz.com – Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, Toyota baru saja meluncurkan All New Hilux Revo di Thailand, namun tidak perlu menunggu lama bagi anda yang sudah ngebet, karena PT. TAM telah mendistribusikan double cabin ini ke Indonesia dalam waktu yang tidak begitu lama. Dengan tajuk Toyota All New Hilux, sang pekerja keras ganteng ini datang ke GIIAS 2015 dan sempat berlumpur ria di Sirkuit Off Road Pagedangan, BSD City, Tangerang.

Pasti pembaca ada yang merasa penasaran, apa saja sih yang terbaru dari All New Hilux ini? Nah, filosofi All New Hilux ini tentu saja fokus kepada ketangguhan, keamanan, sekaligus kenyamanan dari sebuah kendaran pick-up. All New Hilux dihadirkan PT Toyota Astra Motor dengan 3 varian : Single Cabin, Extra Cabin, dan Double Cabin. Menariknya semua lini hadir dengan payload yang diperluas guna memberi ruang lebih lapang.

Model Extra Cabin 4×4 MT merupakan line-up terbaru All New Hilux. Tipe dengan ruang ekstra di belakang pengemudi yang dilengkapi pintu tambahan ini merupakan line-up untuk melengkapi varian yang sudah ada.

“Tipe ini sengaja dihadirkan agar pelanggan mempunyai lebih banyak pilihan All New Hilux, sebagai kendaran yang sesuai kebutuhannya,” kata Marketing Director PT Toyota Astra Motor Rahmat Samulo, pada Test Drive All New Hilux di Sirkuit Off Road Pagedangan, BSD City, Tangerang.

Di bagian depan maka kita akan melihat grille dengan tampilan “keen look” khas Toyota terbaru dengan lampu sipit tajam dan bumper lebih menonjol keluar menguatkan kesan maskulin. Pada interiornya kita akan dimanjakan dengan dashboard dengan trim yang cukup mewah dan canggih. Dari sisi keamanan, All New Hilux dilengkapi fitur keamanan seperti (ABS, EBD), hingga SRS airbag depan (driver & passanger), serta knee untuk semua grade.

Toyota mengandalkan 2 mesin pada All New Hilux, pertama adalah mesin 2.0 liter bensin yang dilengkapi dengan teknologi katup dual VVTi. Selain itu mesin diesel 2KD-FTV 2.5 liter juga tersedia dengan menggunakan Variable Nozzle Turbo pada model extra cabin dan double cabin. Untuk masalah transmisi, All New Hilux dilengkapi transmisi 5 A/T sequential dan varian manual untuk model Extra Cabin dan Double Cabin dilengkapi transmisi 6 percepatan.

Sedangkan sistem penggerak empat roda dioperasikan melalui tombol putar di dashboard dan memiliki fitur rear differential lock.

“Selain tampil dengan desain dan model terbaru, All New Hilux dilengkapi dengan kemajuan teknologi Toyota untuk kendaraan di segmen pick-up,” lanjut Rahmat.

Bagaimana dengan wajah baru Toyota All New Hilux yang kini tampil maskulin? penasaran? coba saja tengok d-cab ini di GIIAS 2015 sampai tanggal 30 Agustus mendatang. Menarikkah d-cab terbaru Toyota ini? sampaikan pendapatmu di bawah sini ya.

Klik disini untuk melihat album foto mobil-mobil baru di GIIAS 2015

AutonetMagz.com – Mungkin bagi anda pembaca sekalian belum pernah sekalipun mendengar kata “Weststar”, namun apabila anda mendengar kata LDV mungkin masih ada yang ingat. Yap, LDV alias Leyland DAF Van adalah salah satu produsen komersial ternama dan cukup tua di Inggris sana. Mereka adalah spesialis kendaraan komersial yang berada di negeri yang dipimpin Ratu Elizabeth II ini.

Namun pada tahun 2009 kondisi keuangan dari LDV sedang sulit sulitnya sehingga akhirnya saham mereka dibeli SAIC Group asal Tiongkok. Line up terakhir dari LDV, Maxus akhirnya dipoles habis oleh SAIC Group dan didistribusikan oleh Weststar, perusahaan asal Malaysia hingga sampai di Indonesia. Seperti yang kita lihat inilah kemunculan perdana Weststar Maxus V80 di GIIAS 2015 Indonesia.

“Kami hadir di Indonesia memperkenalkan salah satu kendaraan Van komersial terbaik kami,  Hadir sebagai pilihan kendaraan van yang saat ini memiliki peluang besar di pasar automotif Indonesia,” ungkap Tan Sri Syed Azma Syed Ibrahim, managing director the Weststar Grup. Memang agak unik dari style-nya sedikit mirip dengan Mercedes Sprinter dan bila pembaca tahu maka lahan bermain dari Maxus ini adalah Toyota HiAce dan Hyundai H1.

Menariknya mobil ini mempunyai kualitas yang cukup baik meskipun sudah berpindah kewarganegaraan menjadi produk Tiongkok. Beberapa finishing masih terlihat fine dan tidak ada gap besar di bodinya, bagian tampilan dipermanis dengan grille dan bumper baru serta penambahan LED DRL di headlampnya.

Untuk mesin, Weststar Maxus mengadopsi mesin diesel buatan VM Motori, spesialis mesin diesel italia yang dipegang oleh Fiat Chrysler Automobilies. Mesin 2.5 Liter, 4-silinder CDI Diesel, Twin Camshaft 16 Valve, Turbodiesel Commonrail Injection, Euro 4 ini bertenaga 136 hp @ 3800 rpm dan torsi 330 nm @ 1800 rpm.

“Kami telah memperlajari pasar Indonesia dan mulai dari tahun ini, beerdasarkan study kami, sekarang adalah saat yang tepat dengan melihat pasar Indonesia yang sudah matang untuk mengenalkan kendaraan komersial kami yang populer Weststar Maxus V80,” Tambah Tan Sri Syed Azma Syed Ibrahim.

Sebagai kendaraan komersial rancang bangun Inggris, mesin Italia, rakitan Tiongkok dan distribusi Malaysia dan harga kompetitif, sepertinya patut diperhitungkan juga van ini. Weststar Maxus memiliki delapan pusat penjualan dan service dealer di enam daerah di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, Lampung dan Bali. Bagaimama menurut anda? Sampaikan di kolom komentar di bawah ini ya!

AutonetMagz.com – Sejak tahun 2015, produsen mobil dunia berlomba lomba mengeluarkan mobil dengan spesifikasi hybrid. Walau penjualan hybrid tidak bisa dibilang seperti “selling like hot cake” namun tidak sedikit juga konsumen yang memilih hybrid. Bicara tentang produsen mobil hybrid maka kita tidak bisa terlepas dari Toyota sang produsen hybrid yang cukup terkenal bernama “Prius”.

Bila kita tarik waktu pada tahun 1997, dimana saat itu Prius generasi pertama diluncurkan, maka bisa dikatakan penetrasi Prius ke pasar tidaklah mudah. Bahkan saat risetnya saja di tahun 1995 tidak ada kejelasan masa depan akan konsep hybrid, bahkan para insinyur sempat tidak bisa menjalankan prototype prius saat itu sampai 49 hari lamanya karena kesalahan teknis.

Toyota Chairman Takeshi Uchiyamada sempat memberi curhat, “Kami tidak tahu apa yang salah dari ini, jadi kami coba cari tahu dengan bekerja sampai larut malam dan pada akhirnya saat Natal mobil ini bisa jalan juga, namun cuma bisa 500 meter saja!”

Tidak disangka dari ketidak-tentuan akan masa depan konsep mobil ini nyata-nyatanya justru bisa mencetak banyak varian hybrid berlogo T bulat telur itu. Bahkan kini di tahun 2015, Toyota telah mencetak 8 juta unit mobil hybrid di seluruh dunia sejak tanggal 31 Juli kemarin. Tentu saja ini bukan hanya Prius, ada juga line up Toyota yang di-hybrid-kan termasuk versi plug-in hybrid.

Berdasarkan kalkulasi yang panjang, Toyota meng-klaim berhasil menekan kurang lebih 58 juta lebih ton emisi CO2 yang biasanya dikeluarkan oleh mobil bermesin bensin dengan ukuran yang sama dan performa mengemudinya. Tidak hanya sampai disitu saja, Toyota meng-klaim telah berhasil menghemat 22 juta kiloliter bensin. Tentu saja ini dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin berdimensi serupa dengan varian hybrid yang dijual.

Sejak peluncuran Prius tahun 1997, sebenarnya Toyota sudah berencana menerapkan sistem Hybrid ini pada semua lininya. Mulai dari Yaris Hybrid sampai ke RAV4 Hybrid, kini Toyota sudah punya 30 lini Hybrid dan Plug-in Hybrid lebih dari 90 pasar. Belum lagi 12 bulan terakhir saja Toyota menambah lini Hybridnya salah satunya Esquire Hybrid (JDM), Lexus RC300H, dan Sienta Hybrid.

Waktu yang panjang, perjalanan yang panjang bagi Toyota dengan Hybridnya, tinggal menunggu waktu saja Hybrid akan menyentuh pasar kelas bawah. Bisa saja kedepannya akan ada Toyota Agya Hybrid dan Toyota Avanza Hybrid. Mustahil? Tidak juga, toh Avanza saja kini sudah bisa merasakan Dual VVT-i, Hybrid yah pasti lama lama sampai kok walaupun entah kapan, mungkin saat jembatan Selat Sunda sudah ada haha… Ada komentar? seperti biasa ya sampaikan di bawah.

AutonetMagz.com – Sebagai merk yang cukup erat hubungannya dengan jiwa motorsport dan muscle car bisa dibilang Ford sangat intens menggarap Mustang. Ini dibuktikan mulai dari produksinya pada tahun 1964 hingga sekarang, Ford tidak pernah memutus tali produksi dari mobil andalannya tersebut.

Bukan hanya itu saja, tiap generasi Ford Mustang pasti selalu ada versi hardcore-nya. Mungkin karena jiwa muscle car sudah mendarah daging di Mustang sehingga Ford rasa bakal konyol bila generasi Mustang tidak ada hardcore. Begitu pula dengan Ford Mustang generasi keenam ini, Ford juga memamerkan versi hardcore bernama Shelby Mustang GT350 dan Shelby Mustang GT350R.

Start dari sekarang, Ford akhirnya memulai produksi versi hardcore Shelby Mustang GT350 dan GT350R di Flat Rock Assembly Plant Amerika Serikat. Perayaan model GT350 yang pertama kali keluar dari assembly line pabrik Ford ini banyak disaksikan oleh beberapa karyawan Ford termasuk Ford Motor Company’s executive chairman, Bill Ford.

“Ini adalah hari khusus untuk semua penggemar Mustang. Kami telah mengambil formula GT350 ke tingkat innovasi berikutnya, tampilan dan performa. Hari ini legenda kembali berlanjut, “kata Bill Ford.

Model top of the line Ford Mustang ini dihadirkan dengan 2 tipe : GT350 dan GT350R yang dipersiapkan untuk track only. Jantung mekanis dari Shelby Mustang GT350 ini menggunakan 5.2 Liter flat plane naturally aspirated V8 yang memproduksi tenaga 526 hp @ 7500 RPM dan torsi 581 Nm @ 4750 RPM. Mesin ganas ini akan disalurkan dengan transmisi manual Tremec 6-speed dan Ford-tuned Torsen limited-slip differential ke penggerak roda belakang Mustang.

Tidak ada data spek tentang seberapa cepat mobil ini namun Ford mengumumkan klaim fuel economy ratings EPA, yah sejenis klaim konsumsi BBM pabrikan. Ford mengumumkan Shelby Mustang GT350 mempunyai figur kehematan sebesar 14 mpg di kota/21 mpg di jalan tol/16 mpg untuk kombinasi. Artinya konsumsi BBM Shelby Mustang GT350 ini mempunyai figur kehematan 6,8 km/liter di kota, 9 km/liter di jalan tol dan 7 km/liter untuk kombinasi. Hum, wajar sih mengingat mesinnya saja menggunakan V8.

Shelby Mustang GT350 dijual sekitar $47,795 alias 671 juta rupiah dan Shelby Mustang GT350R dijual $61,295 alias 861 juta rupiah, ini harga di Amerika Sana ya kalau di indonesia ya bisa 2-3 kali lipat hehe. Yang jelas sih Shelby Mustang GT350 tidak datang ke sini, tapi nampaknya yang mungkin masuk indonesia adalah Ford Mustang Ecoboost 2.5 yang baru baru ini kami dengar dari beberapa sumber. Bagaimana menurut pembaca? Sampaikan komentarmu di bawah ini ya.

AutonetMagz.com – Sebagai salah satu produsen kendaraan komersial yang diperhitungkan oleh dunia, Tata Motors hadir pula di GIIAS 2015. Sejak kiprah awalnya pada 2013, Tata telah memperkenalkan beberapa varian kendaraan berat dan kendaraan pribadi secara massif.

Selama 2 tahun ini Tata berhasil membuka jaringan dealer 3S sebanyak 16 buah, jaringan 2S sebanyak 60 buah dan telah terjual sebanyak 6000 unit. Biswadev Sengupta, Predisent Director Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) menyatakan TMDI berhasil membukukan pertumbuhan positif hingga  47% dan duduk di rangking 17 industri otomotif.

Untuk melengkapi jajaran line up Tata terutama Tata Prima 4023 dan 4028, maka Tata Motors Indonesia meluncurkan varian Trailer 6×4  The World Smart Truck – Tata Prima 4928. Truk ini disetting untuk menyasar berbagai kebutuhan usaha seperti kontainer, mengangkut baja, kayu , pertambangan, konstruksi, disrtribusi dan transportasi jarak jauh. Tata pun telah mengantungi standar keamanan dan keselamatan kendaraan angkutan muatan kimia, gas dan energi berbahaya.

Perihal mesin, Tata Prima 4928 dibekali mesin diesel commonrail Cummins 6ISBe 270 dengan water cooled, turbocharged direct injection yang menghasilkan tenaga 267 hp @ 2500 RPM dan torsi 970 Nm @ 1200-1700 RPM. Transmisi Tata G1150D dengan 8-speed dipercaya sebagai penyalur tenaga mesin Cummins ke penggerak keempat roda belakang.

“Tata Prima 4928 merupakan World Smart Truck yang penuh dengan kualitas berstandar tinggi. Siap bersaing di pasar kendaraan komersial Indonesia karena Tata Motors telah telah memiliki pengalaman 61 tahun di pasar kendaraan niaga dunia. Hingga saat ini Tata Motors adalah produsen truk dan bus terbesar kelima di dunia,” terang Biswadev.

Untuk layanan aftersales Tata mempunyai program ‘Peace Of Mind’ berupa layanan 24 jam on-road Assistance dan Jaminan Suku Cadang 1×24 jam atau gratis. Perihal harga, Tata Prima 4928 dibanderol Rp.745,305 juta ; Tata Prima 4023 dibanderol Rp.515,806 juta ; Tata Prima 4028 dibanderol Rp.595,155 juta. Bagaimana pendapat anda terhadap inovasi baru Tata ini? Sampaikan komentarmu di bawah ini.

Klik disini untuk melihat album foto mobil-mobil baru di GIIAS 2015c

AutonetMagz.com – Tidak mau kalah dengan produsen otomotif lainnya, produsen kaca film untuk kebutuhan otomotif, V-KOOL juga hadir dalam stand GIIAS 2015 dan IIMS 2015 melalui  PT V-KOOL Indo Lestari. Menariknya lagi, V-KOOL menawarkan berbagai promo menarik bagi anda yang ingin mengganti kaca film mobil kesayangan anda.

Tidak seperti kaca film sejenis di pasaran yang menyerap dan membuat panas kendaraan melalui re-radiasi, V-KOOL® menggabungkan kemampuan tinggi penolak panas matahari dengan transmisi cahaya tampak yang tinggi sehingga tidak mengurangi kemampuan pandangan. Kebetulan sekali dalam waktu bersamaan saat perhelatan GIIAS 2015, V-KOOL sudah menemani Indonesia selama 20 tahun.

Dalam rangka perhelatan akbar pameran otomotif indonesia ini, maka bagi anda yang menginginkan pemasangan kaca film V-KOOL dengan paket lengkap (kaca depan, kaca samping dan kaca belakang) akan mendapatkan edisi terbatas 20 tahun Anniversary V-KOOL Indonesia berupa emas seberat satu gram. Emas ini juga merupakan extended warranty kaca film V-KOOL selama 24 bulan setelah masa garansi normal berakhir (syarat dan ketentuan berlaku).

Program ini dilator belakangi atribut V-KOOL® yang mengandung emas di setiap lembar film V-KOOL. Kaca film V-KOOL diproduksi di Dresden, Jerman, dihasilkan melalui proses sputter-metalized, multi-layered dielectric coating yang kompleks. Proses ini melibatkanpenggunaan mesin sputtering canggih DC Magnetron.

Berkat prestasi ini, Musium Rekor Indonesia (MURI) melalui Jaya Suprana, founder MURI, member penghargaan rekor tersebut kepada Vice President V-Kool Indo Lestari, Linda Wijaya di Indonesia international motor show 2014.  Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikanpenghargaan kepada PT. V-KOOL Indo Lestari sebagai “Kaca film berlapis emas pertama dengan daya tolak infra-merah tertinggi di dunia”.

Bagaimana denganmu bro/sis? ada yang tertarik dan kebetulan ingin mengganti kaca filmnya? coba saja kunjungi hall V-KOOL di GIIAS 2015 Pre Function Hall 7, PF dan hall V-KOOL di IIMS 2015 Pre Function Hall D, PD 15.

AutonetMagz.com – Adventure bike bisa dibilang adalah salah satu genre yang cukup diminati oleh beberapa konsumen di dunia termasuk indonesia. Sebab cukup banyak orang yang sering berpergian atau sekedar jalan-jalan ke luar kota dengan motor, ya adventure bike diyakini adalah pilihan terbaik untuk menikmati itu semua.

Namun tidak banyak produsen motor yang melirik untuk memproduksi adventure bike di semua lini bahkan di kelas under 250 cc. Hal ini diyakini sebab naked bike masih bisa untuk menghandle konsumen yang gemar akan touring ke luar kota dengan motor. Namun sepertinya gebrakan Kawasaki untuk membuat Versys versi 250 cc yang pernah kami singgung membuat pabrikan lain ikut terpancing, seperti Suzuki.

Dilansir oleh majalah Young Machine, Suzuki akhirnya ikut meramaikan kompetisi adventure bike 250 cc dengan basis motor V-Storm. V-Storm adalah salah satu line up Suzuki untuk adventure bike dan rata-rata mesinnya masih berdimensi besar V-twin. Namun karena diindikasi mesin akan menggunakan konfigurasi yang bukan V-twin maka nama yang akan digunakan kemungkinan “G-Storm” bukanlah V-Storm. Untuk tampilan masih belum jelas apakah menggunakan desain V-Storm 650 atau V-Storm 1000 atau malah berbeda tampilan.

Indikasi mesin yang akan digunakan adalah mesin 250 cc dari Inazuma dengan spesifikasi inline-twin SOHC 8 katup, berpendingin air dengan tenaga 24 hp dan torsi 21 Nm. Mesin ini mempunyai karakter smooth di putaran bawah ke atas sehingga cocok untuk menjadi adventure bike. Di lain pihak, Kawasaki sudah siap untuk menggulirkan adventure bikenya Versys 250 yang diadaptasi dari mesin Ninja 250 inline twin DOHC.

Walaupun desas-desus ini terbilang masih prematur namun tetap besar kemungkinannya bahwa V-Storm 250 a.k.a G-Storm akan muncul ke publik mengingat Suzuki memang sedang berniat jor-joran di segmen sport. Semoga saja positif, namun apa kabar produsen motor lain yang populer di Indonesia seperti Honda dan Yamaha? masih diam sajakah? hehe… Bagaimana menurut pembaca? monggo sampaikan komentarmu di bawah ini.

AutonetMagz.com – Sebagai salah satu pabrikan yang ikut mensponsori Olimpiade 2020 di Jepang sepertinya Toyota mencoba memberi gebrakan baru dengan line up baru. Dikabarkan Toyota dan Lexus sedang menggarap beberapa model yang menonjolkan mobilitas modern, seperti taksi bertenaga Fuel Cell Hydrogen.

Ini cukup menarik sebab Olimpiade 2020 adalah ajang yang mempromosikan hidup aktif dan sehat, oleh sebab itu tentu saja kendaraan zero emission akan menjadi favorit di Olympic Games nanti. Selain itu para atlit olympic games pastilah disupport oleh berbagai kendaraan di berbagai event seperti marathon. Nah, kualitas udara pastinya menjadi salah satu hal yang terpenting bagi mereka untuk berkompetisi nantinya.

Dilansir dari Automotive News yang mendapatkan info dari Best Car, sebuah majalah otomotif asal Jepang, nantinya mobil Toyota-Lexus yang akan menggunakan Hydrogen adalah Lexus LS dan flagship tertinggi Toyota, Toyota Century.

Meskipun juru bicara Toyota membantah rumor yang mengatakan rencana produk kedua mobil ini akan dibahas dalam waktu dekat. Namun ia memberikan konfirmasi bahwa “Insinyur Toyota berniat untuk menyebarkan Fuel Cell drivetrain Mirai untuk line up lainnya” dan Olimpiade 2020 menjadi momentum baik untuk menandai “tonggak secara batin dan filosofis” [untuk Toyota].

Sebagai sponsor dalam event besar ini, mobil Toyota bertenaga Hidrogen ini akan memperlihatkan tujuan dan masa depan dari produsen mobil asal Prefektur Aichi, Jepang. Mereka mengatakan bahwa Lexus LS Fuel Cell mendatang akan berbasis dari flagship generasi berikutnya dan debut pertamanya akan ditampilkan beberapa tahun sebelum event olimpiade ini dimulai, so bisa saja 2018 kita suda bisa melihat sosoknya.

Toyota Century sendiri sampai saat ini masih menggunakan basis mesin V12 dan desainnya tidak pernah berubah drastis, hanya redesign pada tahun 1997 silam. Untuk Century olimpiade ini ada kemungkinan mengadopsi 5.0 liter V8 Hybrid yang dikombinasikan dengan mesin 1GZ-FE V12 yang akan meningkatakan efiesiensi bahan bakar sebanyak 3%. Namun tak tertutup kemungkinan juga berganti sosok seperti konsep Toyota FS Hybrid.

Seperti yang diketahui memang akhir-akhir ini Toyota sedang menggalakan produksi mobil Hybrid, Plug in dan Fuel Cell Hydrogen. Melihat kesuksesan Toyota Mirai sepertinya tidak mustahil bila 10 tahun mendatang kita bakal berjumpa dengan line up Hydrogen Toyota, Alphard Fuel Cell misalnya? Sampaikan komentarmu di bawah ini ya.

AutonetMagz.com – Sebenarnya sih penetrasi Hyundai Elantra di Indonesia ini bisa dibilang melempem. Yah wajar pasar sedan memang tidak terlalu banyak diminati konsumen indonesia. Lagipula kalaupun harus membeli compact sedan, tentu saja yang terngiang di ingatan adalah Toyota Corolla dan Honda Civic. Yah 4L, loe lagi loe lagi…

Walaupun Hyundai Elantra sekarang sebagian besar hanya digunakan untuk kepolisian namun tetaplah menarik melihat perkembangan compact sedan Hyundai yang satu ini. Seperti yang kita tahu Hyundai memang tengah mengembangkan brandnya menjadi salah satu yang diperhitungkan dunia, desain dan mesinnya benar benar gress dan tampil cantik. Seperti generasi terakhir berikut ini.

Hyundai sempat memberi clue kepada publik kalau Elantra terbaru atau di Korea mobil ini disebut Avante, akan berbenah di sektor sudut. Yap memang sudut, Elantra baru semakin menegaskan banyak sudut di sekitarnya. Ngomong-ngomong sudut, ini bukan “keen look” loh haha… Gambar ini didapat oleh media korea AutoTribune, dari sini terlihat jelas aura Elantra tertular dari flagship Hyundai Genesis.

Generasi baru Elantra ini juga mengambil beberapa tampilan dan identitas dari Hyundai Genesis. Yah, walaupun menurut saya sekilas teringat dengan Jaguar XF, dengan grille yang tajam dan lebar. Pembenahan yang akan dilakukan Hyundai ada di bagian suspensi dan mesin kemungkinan akan menggunakan 1.6-liter mesin bensin T-GDi bertenaga 175 hp dikawinkan dengan 7-speed dual clucth gearbox. Namun Hyundai juga menawarkan mesin lain 2.0 liter 164 hp, mesin 1.4 liter turbocharger dan mesin diesel.

Apakah yang satu ini bakal jadi senjata baru kepolisian indonesia? ah kan konsumen indonesia kan senangnya MPV dan SUV, toh sudah senyaman sedan. Namun mungkin ada pendapat lain dari pemirsa AutonetMagz tentang Elantra baru ini, monggo deh sampaikan di bawah ini ya.

AutonetMagz.com – Ford Ranger memang menjadi double cabin yang melambangkan ciri khas mobil asal amerika karena tampil besar, berotot, mempunyai bak dan bisa memuat 4 orang. Yah mirip-mirip dengan full size truck yang dijual di Amerika Serikat memang. Namun tahukah anda sudah 4 tahun Ford Ranger tidak hadir di Amerika Serikat?

Sebenarnya Ford Ranger yang kita jumpai di Indonesia ini adalah Ford Ranger hasil garapan RnD Ford Australia dan tentu saja berbagi sasis dengan Mazda B-series. Namun bila di Amerika Serikat tampilan Ford Ranger sangatlah berbeda, umumnya Ford Ranger disana adalah single cabin dan imagenya serupa dengan Isuzu Panther kalau di Indonesia. Wajar sebab mobil tambang atau mobil yang diperuntukkan untuk medan sadis ya mereka menggunakan full size truck seperti Ford F-150. Ford Ranger USDM akhirnya discontinue pada tahun 2011.

Tampilan Ford Ranger USDM pun berbeda dengan Ford Ranger yang diproduksi di Australia, tampil lebih spartan dan kurang berciri khas. Saat Ford Ranger USDM menghentikan produksi pada tahun 2011, Ford Ranger Austraila masih jalan terus dan saat ini masih dijual di Australia, beberapa negara Asia seperti Indonesia dan Eropa. Mesin 2.5 liter diesel yang digunakan Ranger Indonesia pun serupa dengan Ford Escape dan Ford Fusion Australia.

Namun kabar terbaru dari The Detroit News adalah Ford berencana untuk mengembalikan pickup Ranger, yang sudah dijual di asia, dalam pabrik perakitan Wayne, Michigan pada tahun 2018. Bersamaan dengan planning bulid Ranger, Ford Focus dan Ford C-Max Hybrid dan PHEV direncanakan pindah pabrik perakitan di Meksiko. Tapi sepertinya masih harus ada persetujuan antara United Auto Workers dengan Ford untuk mengesahkan Ranger diproduksi kembali di Wayne.

Sebenarnya penyebab kembalinya Ranger di Amerika ini simpel saja, baru baru ini General Motors meluncurkan Chevrolet Colorado baru dan GMC Canyon di Amerika. Pada tahun 2016 Toyota juga berancang-ancang me-redesign Toyota Tacoma dan Nissan juga berencana memboyong Nissan Fronter alias Navara yang akan dijual tahun 2018. Yap mereka semua adalah double cabin yang sekelas dengan Ranger dan disaat Ranger tidak ada, pelanggannya lari ke produk sebelah.

Sepertinya sih Ford Amerika tidak tega penjualannya selama ini ditikung haha. Toh memang Ford Ranger versi Australia tampilannya sudah bagus dan gahar tidak terlalu nge-flat seperti dulunya. Ya udah bagi yang ingin berkomentar monggo dibawah ini ya.

AutonetMagz.com – Siapa sangka gelaran MotoGP Silverstone kali ini cukup dramatis, pasalnya dari awal dimulainya saja panitia sempat menghentikan sejenak persiapan start MotoGP dikarenakan hujan deras. Hujan deras yang tak kunjung berhenti sempat membuat gundah gulana para rider MotoGP. Namun intensitas hujan kian menurun walaupun belum reda sehingga timbul niat melanjutkan race.

Start pertama dimulai dari Lorenzo yang berhasil memuluskan flying startnya di wet lap kali ini, disusul dengan Rossi. Marquez yang dibelakang Rossi berhasil menyalip the doctor sehingga posisi menjadi Lorenzo – Marquez – Rossi. Namun saat 19 lap tersisa Rossi berhasil menyalip Marquez dan Lorenzo sehingga Rossi berada di urutan pertama. Posisi masih terjaga sampai 13 lap tersisa.

Saat 13 lap tersisa Rossi masih di depan diikuti Marquez dan Lorenzo namun Dovisiozo berhasil menyerang Lorenzo dan Pedrosa pun ikut mengambil celah ini. Praktis posisi peringkat MotoGP berubah : Rossi – Marquez – Dovisiozo – Pedrosa – Lorenzo, posisi tidak berubah sampai 8 lap terakhir. Hal ini wajar mengingat wet race dan kondisi silverstone dengan hi speed dan dipenuhi tikungan yang cukup tajam. Banyak rider yang sudah “jumpalitan” karena kondisi trek basah nan sulit ini.

8 lap terakhir Marquez seperti biasa senang menempel dengan didepannya, Rossi sedikit terpojok dan dia mengakui deg-degan melawan Marquez. Trek yang basah, kenekatan Marquez dan poin pole position mepet membuat Rossi berpikir ulang. Sayang seribu sayang, grip ban depan Marquez terkena slip dan Marquez pun tersungkur. Petrucci membuat kehebohan dengan berhasil menyalip Dovisiozo dan Pedrosa sehingga nomer 2 tercepat dipegang Petrucci. 5 lap terakhir Lorenzo berhasil menyalip Pedrosa dengan susah payah.

Hasil tak berubah sampai garis finish, akhirnya Valentino Rossi mendapat juara pertama dengan catatan waktu 46’15.617 disusul Danilo Petrucci dengan selisih +3.010 dari Rossi. Andrea Dovisiozo pun meraih posisi ketiga dengan selisih +4.117 dari Rossi. Posisi keempat ada Jorge Lorenzo, kelima Dani Pedrosa dan keenam Scott Redding. Suasana wet race dan kondisi sirkuit hi speed dan penuh tikungan tajam semakin mempersulit keadaan namun hal ini membuktikan bahwa Valentino Rossi berhasil menjadi “Rain Master” di MotoGP Silverstone Inggris kali ini! Hujan ini sekaligus menahan laju trio spanyol disini. Deg-deg serrr nontonnya broh… motor mereka bawaannya pengen jatoh aja.

AutonetMagz.com – Kembali lagi rupanya akan ada beberapa film biografi yang akan dirilis dan tentu saja ini cukup menarik dibahas di AutonetMagz. Bagaimana tidak sebab biografi yang diangkat adalah sang pendiri kuda jingkrak merah dari Italia alias Enzo Ferrari.

Film biografi berbau petrolhead seperti ini bukan yang pertama kalinya dibuat, sebelumnya kita sudah pernah disuguhi film yang menceritakan kehidupan pribadi para pembalap F1 seperti ‘Rush’ di tahun 2013 dan ‘Senna’ di tahun 2010. Namun kali ini kita akan menyoroti kehidupan seorang petrolhead yang sangat berpengaruh di dunia otomotif di masa silam.

Film yang akan menyoroti kehidupan Enzo Ferrari dalam mengasuh pabrikannya Ferrari ini akan disutradarai  Michael Mann. Mann sudah cukup lama berkecimpung di dunia film selama 15 tahun dan tidak diragukan jika film ini akan menyasar kepada para candu balap dan penggila otomotif, setidaknya bagi mereka yang ingin mengetahui kehidupan Mbah Enzo.

Nah saatnya membahas siapa yang dianugerahi peran ‘Enzo Ferrari’ dan ia adalah Robert de Niro. Aktor Hollywood ini dinilai cocok untuk membawa kharisma dan gaya mbah Enzo, saya pun setuju. Namun bagaimana saat menerangkan masa muda? kita tidak mungkin melihat Robert De Niro didandani awet muda kan? Rupanya yang akan mengisi peran masa muda mbah Enzo adalah Christian Bale. Wah menarik ya!

Puncak aksi utama dalam film ini adalah “Pada tahun 1957, ini adalah tahun di mana passion Enzo, kegagalan, kesuksesan, kematian dan kehidupan semua lebur menjadi satu”. Kesannya dramatis, tapi di tahun itu memang momen yang sangat emosional bagi pendiri Ferrari ini.

Tahun 1957 adalah tahun dimana Alfredo Ferrari, putra kesayangan Enzo Ferrari, dimana pada saat itu juga sedang diselenggarakan Mille Miglia race. Balapan classic yang juga menegangkan dan terkenal kejam dimana balapan ini dihentikan karena sudah 2 kali terjadi kecelakaan fatal. Salah satunya Ferrari 335S 4.2 liter yang merenggut nyawa pembalap asal Spanyol Alfonso de Portago dan co-driver beserta 9 penonton.

DV1655777

Kapan ya film ini dimulai, pembaca harus menunggu setidaknya sampai summer tahun depan berarti sekitar pertengahan tahun 2016. Menarik ya, tapi tidak hanya ini saja kok film petrolhead yang patut kita tunggu, sebentar lagi bakal ada film dokumenter ‘Hitting The Apex’ yang membahas keseruan MotoGP. Kapan kapan kita bahas, ok? Bagi yang ingin berkomentar, silahkan deh berbagi pendapat di bawah ini.

AutonetMagz.com – MPV Racing kembali bergema lagi, kali ini datangnya dari pabrikan three pointed star asal Jerman, Mercedes Benz. Mereka memang mempunyai divisi tuner in house AMG dan memangnya apa yang sedang dilakukan AMG? Mereka memberikan sentuhan kepada salah satu line up divisi Mercedes Van yaitu Mercedes Benz V-Class.

Memang Mercedes-Benz memisahkan engineering van-nya ke divisi yang berbeda karena memang Mercedes-Benz juga memproduksi kendaraan komersial juga tho? Ini merupakan hal yang pertama kali terjadi dimana AMG line juga menyentuh ke divisi Mercedes Van  dan pertama kalinya di Mercedes-Benz V-Class. Memang sih dress up van menjadi sesuatu yang populer di jaman sekarang, lihat saja Toyota Alphard G’s dan Ford Transit Sportvan.

Namun bila saya beberkan apa ubahan yang didapat V-Class setelah mendapat sentuhan AMG bisa jadi anda agak kecewa karena rupanya mereka hanya menyentuh interior-eksterior, tidak mesin. Ya ini sama seperti Toyota Alphard G’s toh hehe… Ubahan yang dilakukan adalah penggunaan body kit AMG line dengan gaya honeycomb besar ditambah sirip-sirip chrome. Velg diubah menggunakan light alloy 19 inchi dengan desain 7-spoke.

Untuk interior ada penambahan berupa sports pedal cluster dengan dilabur alumunium, trim carbon fiber. Selain itu ada menu opsional yang memoles tampilan V-Class ini seperti panoramic roof yang besar, center console yang besar, pendingin di kompartemen tengah, thermo-cup holders dengan imbuhan iluminasi LED, dua tempat iPad, dan AC untuk kursi belakang.

Meskipun tidak menyentuh mesin namun Mercedes-Benz V-Class AMG Line ini bermodalkan sistem pengereman 17 inchi, kaliper rem AMG dan suspensi sport dimana menurunkan ground clearance menjadi 15 mm lebih rendah dibanding standar. Untuk per dan shocknya sedikit lebih firm dibanding sebelumnya, tentunya sih pengendalian V-Class ini akan lebih ‘agile’ dibanding versi standard-nya. Oh ya masih ada AMG Line pack yang bisa diorder konsumen berupa Agility Control suspension yaitu frequency-dependent dan variable damping.

Trim AMG Line ini bisa dipesan di semua varian mesin Mercedes-Benz V-Class dan varian trim baik tipe Standard maupun tipe Avantgarde. Hanya sekedar pemoles saja sih namun sepertinya menarik juga tampilannya. Bagaimana pendapatmu? sampaikan di kolom komentar ya!

AutonetMagz.com – Sudah banyak gembar gembor berita akan divisi sport terbaru dari Hyundai bernama N-Division. Nantinya semua tipe Hyundai akan dilengkapi dengan varian terganas dengan titel ‘N’. Divisi sport N ini sudah unjuk gigi di kancah rally dengan men-support Hyundai World Rally Team menggunakan Hyundai i20 WRC. Namun untuk produksi massal belum ada satupun produk massal keluar dengan label “N”.

Namun kini di Afrika Selatan sudah ada produk massal Hyundai dengan label N, produk yang digunakan adalah versi standar mobil balap Hyundai WRC yaitu Hyundai i20. Namun anda jangan menduga bahwa ia adalah hot hatch super seperti yang digembar gemborkan di media selama ini. Ini hanyalah versi N Sport, at least… ini versi dress up saja yang dijual di Afrika Selatan, hehe…

Mobil yang dinamai dengan Hyundai i20 N Sport ini berasal dari India dengan sejumlah pembenahan, mobil ini dibanderol dengan harga R235,500 atau bila langsung dikurskan indonesia maka menjadi Rp.248 juta. Memangnya apa saja pembenahan yang dilakukan oleh divisi N?

Rupanya walau belum dapat disebut hot hatch, mereka setidaknya memilih untuk menyempurnakan tenaganya agar lebih baik dibanding i20 standar. Menggunakan mesin 1.4 liter 4-silinder 16-katup dengan dual CVVT dan multi point electronic fuel injection menghasilkan tenaga 114 hp dan torsi 160 nm. Bila pada mesin i20 biasa maka akan mengeluarkan tenaga 100 hp @ 6,000 RPM dan torsi 133 Nm @ 3,300 RPM. Untuk transmisi penyalur daya, hyundai memilih transmisi 6-speed manual.

Tidak hanya pengembangan mesin (lebih tepatnya pemolesan mesin), Hyundai juga merambah ke sektor bodi diantaranya penambahan side skirts bumper trims. Kaki kakinya menggunakan suspensi MacPherson strut pada bagian depan dan semi-independent dikawinkan dengan torsion beam axle pada bagian belakang untuk menyempurkan trim tertinggi i20 ini. Hyundai juga memberikan rem cakram yang dibekali ABS dan EBD pada keempat kakinya.

Suspensi yang sedikit disesuaikan dengan rims dan diturunkan ini meningkatkan Center of Gravity dan sensasi berkendara yang lebih baik menurut Hyundai. Bagaimana menurutmu terhadap Hyundai i20 N sport ini? Walaupun penggunaan N Sport baru sekedar trim biasa saja sih, layaknya trim ‘S’ pada Ford. Sampaikan pendapatmu di bawah ini ya!

AutonetMagz.com – Setelah kemarin kita membahas film tentang perjalanan pribadi Enzo Ferrari yang akan dirilis tahun depan, maka akan ada satu film seru lagi untuk para petrolhead. Kali ini penantian pemirsa tidak akan selama film tentang Enzo karena sudah siap dirilis pada tanggal 2 September… wait, hari ini dong? Oh ya.. film ini berjudul ‘Hitting The Apex’ yaitu film dokumentasi tentang MotoGP.

Film ini menceritakan kisah tentang 6 pembalap MotoGP yang cukup berpengaruh selama perjalanan MotoGP akhir akhir ini. Masing-masing keenam pembalap ini mempunyai karakter yang unik yaitu Casey Stoner, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Valentino Rossi dan si baby alien Marc Marquez. Kurang? oh iya masih ada satu lagi pembalap yang cukup berpengaruh, ialah Marco Simoncelli, si kribo dengan perawakan tinggi dan gaya membalap senekat Valentino Rossi.

Film ini juga sekaligus mengenang kepergian SuperSic (julukan Marco Simoncelli) dimana ia tertimpa musibah, crash pada saat di Sepang pada tahun 2011 dan meninggal di tempat. Banyak yang sedih tentunya atas kecelakaan Marco Simoncelli, ia meninggalkan keluarganya dan teman-temannya, termasuk Valentino Rossi sebagai teman mainnya di MotoGP. Bahkan seluruh tim bola Liga Serie A Italia sampai memberi penghormatan kepada Marco Simoncelli yang notabene atlit motorsport MotoGP.

Well… apa saja sih yang akan dibahas di Hitting The Apex? banyak cerita para pembalap keren ini yang di-share ke dalam film ini. Film ini banyak menceritakan masing masing karakter personal para rider, pertempuran mereka di track, dan kemenangan mereka.

Film ini juga mengekspos bahayanya mengendalikan kuda liar 1000 cc ini dan pengorbanan yang mereka raih. Team mate dari film ini diceritakan sehingga membuat kita tidak bisa lagi menggangap bahwa ‘hanya 1 orang’ yang bertempur di kancah MotoGP ini.

Premiere film ini sudah berlangsung pada tanggal 28 Agustus kemarin di MotoGP Silverstone Inggris. Film ini digarap oleh Mark Neale dan dinarasikan oleh aktor kawakan Brad Pitt yang merupakan Rossifumi. Menariknya saat mereka melakukan premiere Hitting The Apex, balapan MotoGP Silverstone pun sangat epic dan dramatis karena hujan deras dan membuat rider kewalahan dengan wet race. Pantas saja Niki Lauda sampai bilang nonton MotoGP lebih seru dibanding F1.

Berhubung film ini sudah beredar hari ini, mungkin tidak ada salahnya pembaca mencari info tentang film ini. Sebelumnya mari kita tonton trailer Hitting The Apex yang seru ini! Oh ya jangan lupa dong kasih pendapatmu di bawah ini ya.

AutonetMagz.com – Baru baru ini para petrolhead Indonesia sempat digegerkan dengan spyshot sosok berbeda jauh dengan Honda CB150R Streetfire. Memang motor ini tampil dengan gaya desain yang tidak jauh berbeda dengan model CB150R, beraliran Streetfire namun lebih gahar dibandingkan motor si Chicho Jericho itu.

Rupanya motor tersebut terlihat sosoknya di Tiongkok dengan nama Honda CB190R dan Honda CBF190R, motor ini menjadi perhatian para netizen otomotif sebab sosoknya yang benar-benar gahar. Terlihat seperti moge pada umumnya, padahal ini hanya 200 cc bro…. ups lebih tepatnya 190 cc bro… Kesan pertama yang saya lihat adalah motor ini seperti campuran antara New Megapro, Pulsar 200 NS dan Kawasaki Z1000.

Banyak hal yang membuat saya kaget dengan desainer dan engineeringnya yang begitu all out menggarap tampilan CB190R ini. Pertama desain tangki dan lekukan bodi tengah hingga belakang yang begitu muscle dan penggunaan knalpot underbelly, membuat Honda CB150R Streetfire baru yang tadinya kita anggap keren jadi terasa biasa ajah.

Selain itu penggunaan LED di semua lampu dan penggunaan digital speedometer, illuminasinya keren. Oh ya satu lagi mereka berani pakai Up Side Down di bagian depan dan penggunaan monoshock, swingarm dan kaki kaki besar ala CB150R, Ngeri bener nih!

Namun hal yang membuat saya cengar-cengir setelah terpukau adalah saat saya melihat mesinnya yang bentuknya familiar, bahkan ada sirip-sirip seperti di Honda Tiger saya. Wah ternyata mesinnya masih menganut 190 cc PGM-FI SOHC 1 Silinder dengan pendingin angin sepoi-sepoi. Mesin ini mengerek tenaga Honda CB190R dengan tenaga 11,7 kW (16 hp) @ 8000 RPM dan 15 Nm @7000 rpm. Well ini agak konvensional, apakah ini mesin Tiger? tidak tahulah… tapi yang lucu adalah angka kubikasinya yang nanggung 190 cc, kenapa tidak langsung 200 saja ya?

Namun Honda Tiongkok memberi penjelasan bahwa kelebihan Honda CB190R ada pada mesin yang lebih powerful daripada mesin yang berjenis 150 cc namun dengan bobot serupa dengan motor bermesin 150 cc. Sehingga power to weight yang akan dimaksimalkan oleh Honda Tiongkok. Prediksi saya sih motor ini akan lebih menawarkan torsi lebih baik.

So menurutmu menarikkah bila motor ini diboyong ke Indonesia, yah hitung2 mengganti posisi Tiger, sejujurnya sih saya lebih suka motor ini bermesin 250 cc CBR250 sekarang dan dilokalkan. Toh next CBR250 akan menggunakan mesin 250 cc 2 silinder inline hehe. Monggo sampaikan opini di bawah ini ya…

Spesifikasi Honda CB190R dan Honda CBF190R 2015

Panjang x Lebar x Tinggi (mm) = 1982 × 744 × 1041
Wheelbase (mm) = 1356
Minimum ground clearance (mm) = 138
Fuel tank capacity (L) = 12
Seat height (mm) = 771
Suspension mode (front) = Telescopic (inverted USD)
Suspension mode (rear) = Monoshock Arm type (central damping)
Curb weight (kg) = 140
Brake (front / rear) = Hydraulic disc brakes
Engine Type = Air-cooled 4-stroke single cylinder OHC
Displacement (ml) = 184
Transmission form = 5-speed constant
Fuel system = PGM-FI programmed fuel injection
Maximum power (kW / rpm) : 11.7 / 8000
Maximum torque (Nm/rpm) = 15.0/7000
Compression ratio = 9.5: 1
Bore × Stroke (mm) = 61 x 63
Tire (front) = 110 / 70R17 TL
Tire (rear) : 140 / 70R17 TL
Frame type : Diamond

Color option CB190R: Intense red, diamond black, matte gray, Hyun flash yellow, GP orange
Color option CBF190R: Pearl black, large white shark, fluorescent red, Alice gray, red, white and blue version

AutonetMagz.com – Sudah biasa kalau mobil-mobil virtual Vision Gran Turismo tidak dibuat versi skala 1:1, yah paling tidak coretan sketsa atau renderan saja untuk woro-woro ke kita kalau ” hey, ada pilihan mobil baru niih di Gran Turismo!”. Namun hal ini berbeda ketika Bugatti menggarap mobil virtual untuk Gran Turismo, mereka buat versi skala 1:1 dan diboyong ke Frankfurt Motor Show 2015.

Seperti yang anda lihat inilah Bugatti Vision Gran Turismo. Bekerjasama dengan Polyphony Digital .Inc, Bugatti kembali memperkenalkan kepada dunia bahwa merk prestis asal Perancis ini pernah mempunyai sejarah balap. Bugatti pernah mengikuti kejuaraan Le Mans di tahun 1937 dengan Bugatti Type 57 dan mereka podium juara 1 saat itu. Dengan warna dilabur layaknya biru alpen, maka Bugatti mengembalikan kerinduan akan motorsport di Bugatti Vision Gran Turismo.

Sekilas dari penampakannya bila anda merasakan masih ada aura Veyron, ya tidak salah juga sih, tapi desainnya kini tidak ‘borju’ seperti kakaknya itu. Tampilan Vision Gran Turismo lebih ‘death metal’ dengan model ala superstar di  trek balap. Umpama Veyron adalah paman dandy bertuxedo rapi dan bergaya aristokrat, si paman dandy ini melepas tuxedonya dan berganti ke style anak muda berkaos dan celana jeans.

Team desainer Bugatti sangat menikmati proses desain Bugatti Vision Gran Turismo. Pasalnya bila mereka biasanya mendesain untuk kalangan eksklusif yang tampil beda (bahkan Veyron satu dengan lainnya bisa dibilang beda desain karena request sang konsumen), kali ini mereka mendesain untuk penggemar Bugatti dan penggemar Gran Turismo yang populasinya tidak bisa dihitung pakai jari. Yah wajar jika jiwa liar mereka yang terkungkung langsung tercurahkan di Bugatti Vision Gran Turismo.

“Kami ingin membuat proyek serealistis mungkin untuk fans kami dan menempatkan Bugatti dengan wajah sebenarnya di virtual world video game PlayStation,” jelas Frank Heyl, Head of Exterior Design for Production Development Bugatti. “Setiap karakteristik desain didefinisikan oleh fungsinya. Bugatti Vision Gran Turismo adalah simbiosis sempurna antara teknik dan estetika.”

Walau ada kemiripan dengan Veyron namun ada cukup banyak yang membedakan dari kakaknya itu. Pertama adalah 8 buah lampu LED yang disematkan di bagian headlamp, bumper bergaris ala mobil balap Bugatti, penggunaan spoiler dan fin besar ala mobil Le Mans dan muffler belakang 4 buah yang begitu brutal. Bagaimana menurutmu konsep Bugatti Veyron Gran Turismo ini? Patut ditunggu versi real-nya di Frankfurt Motor Show 2015 pertengahan September ini!

AutonetMagz.com – Bila anda selama ini cukup mengenal Honda New Megapro 150 yang posisinya berada di bawah Honda CB150R Facelift, motor ini di set Astra Honda Motor sebagai motor yang mengedepankan kenyamanan. Sayangnya motor ini kurang bertaji penjualannya sekarang sebab tidak hanya penjualan kompetitor yang begitu perkasa namun penjualan juga dimakan oleh adiknya sendiri Honda Versa 150.

Honda New Megapro 150 sejatinya dibuat oleh RnD India dengan nama Honda CB Dazzler sebagai motor kelas menengah, posisi yang mirip dengan Yamaha FZ-160 alias Yamaha Byson. Motor ini diboyong ke Indonesia dan dinaikkan standar kualitasnya sebagai pengganti Honda Megapro 1600 (saya masih bingung kenapa dibaca 1600, yang jelas bukan 1600cc).

Kini di India seperti yang dilansir oleh website rekanan kami IndianAutosBlog, Honda tengah meluncurkan Honda CB Hornet 160R. Ya tentu saja ini adalah pengganti Honda CB Dazzler alias Honda New Megapro disini. Secara bentuk lebih tough dan bold dibanding Honda New Megapro dan desain lebih menyatu dari half fairing sampai belakang. Uniknya lampu belakang didesain dengan bentuk X, kok berkesan seperti logonya film xXx yang dibintangi Vin Diesel.

Akhirnya pun Honda mengadopsi desain setang baplang di Honda CB Hornet ini, berbeda dengan pendahulunya yang masih setang konvensional. Selain itu perbedaan yang berbeda lagi adalah tangki candi pun tidak digunakan di Honda CB Hornet ini, sebagai gantinya tutup tangki flat yang tersemat di tangki ini. Selain itu ada penggunaan behel tanduk, behel ciri khas Honda yang lama ditinggalkan akhirnya digunakan kembali.

Beberapa hal yang baru di Honda CB Hornet 160R adalah penggunaan mesin 160 cc SOHC dengan tenaga 14,5 hp dan torsi 14,61 Nm. Selain itu motor ini menggunakan velg dengan tapak lebih lebar dan LCD digital speedometer baru. Kaliper depan dibekali 3 piston dan kaliper belakang dibekali 2 piston, oh ya uniknya motor ini juga dilengkapi Combi Brake System seperti yang digunakan matic honda saat ini. Knalpotnya semakin gagah dengan desain yang serupa dengan knalpot CBR lawas, namun suaranya apa akan sama ya? sebab suara New Megapro cukup nikmat didengar.

Kalau diperhatikan, ada beberapa part yang cukup identik loh dibandingkan dengan Honda CB150R Facelft yang nantinya diperkenalkan dalam waktu dekat ini. Seperti velgnya dengan desain dan ukuran yang cukup mirip, speedometer digital, bentuk tutup tangki dan bentuk cakram. Bagaimana kalau Honda CB Hornet 160R ini hadir ke indonesia sebagai pengganti Honda New Megapro? Sampaikan di kolom komentar ya.

AutonetMagz.com – Bagi anda yang kemarin sempat mampir ke GIIAS 2015 mungkin anda sempat heran saat melihat di booth Datsun. Kemana konsep Datsun Redi-GO yang tahun lalu sempat duduk manis di atas panggung Datsun? malah digantikan oleh Datsun GO dengan full bodykit dan paket opsional. Apa kabar Datsun Redi-GO? Nah tak usah khawatir dan bingung kok, masih ada kelanjutannya.

Dikutip dari media rekanan kami Indianautosblog.com, Datsun sedang membenahi dan mempersiapkan Datsun Redi-GO dalam kurun waktu 8 bulan ke depan. Ini artinya dalam waktu dekat anda akan melihat sosok produksi Datsun Redi-GO. Hal ini dinilai wajar sebab kembar bulenya Redi-GO alias Renault Kwid sudah touch down duluan di India meskipun baru sekedar world premier, belum dijual. Nah apakah Redi-GO akan sama dengan Kwid?

Ditargetkan pembeli dari Datsun Redi-GO adalah konsumen yang baru saja berkeluarga, desain yang akan ditawarkan oleh Datsun adalah “aggressive dan dynamic”. Kembali lagi ke pertanyaan tadi, bakal adakah kemiripan dengan Renault Kwid, setidaknya tampilan? Rupa-rupanya tidak saudara-saudara… walaupun mereka berdua sama-sama berbagi CMF-A platform. Kita akan melihat Redi-GO dan Kwid dengan tampilan yang berbeda dan katanya mesin pun berbeda, wah menarik nih…

Yak seperti yang kita tahu Renault Kwid dibekali mesin 0.8 liter 3 silinder bertenaga 57 hp dan torsi 74 Nm, mesin ini tidak akan digunakan Datsun di engine bay Redi-GO. Datsun akan menyematkan mesin yang berbeda pada Redi-GO dengan transmisi manual. Mobil berkode ‘Datsun I2’ ini kemungkinan akan bisa kita lihat tampilannya pada akhir tahun dan dijual tahun depan. Harga Datsun Redi-GO akan berkisar dari INR 2-3 Lakhs atau Rp.42-64 juta.

Murah? yah wajar sebab mobil ini nantinya akan berhadapan dengan Maruti 800, Hyundai Eon dan Tata Nano. Nissan memprediksi Redi-GO akan menyumbang 20% penjualan Nissan di India. Tapi mengingat Redi-GO sempat mampir di booth Datsun saat IIMS 2014 lalu, mungkinkah mobil ‘telur’ ini akan datang ke Indonesia. Bagaimana menurut pembaca sekalian hehe?

AutonetMagz.com – Sejujurnya saya agak bingung saat mendapatkan informasi ini, well bagaimana tidak… Bagi anda yang juga menggemari roda dua alias sepeda motor tentu tidak asing dengan kata ‘Bandit’ di Suzuki. Sebab Suzuki Bandit adalah sosok naked bike touring dengan berbagai tipe mulai dari 650 cc sampai 1250 cc. Lah kenapa jadi ada nama Bandit di line up mobil Suzuki? ah saya juga bingung.

Namun daripada kita masih mendebatkan perihal nama yang tak kunjung usai ini lebih baik kalau kita menggali mobil ini. Sebab yang menariknya ini bukanlah Kei-car walau tampil dengan desain layaknya Kei-car sebab mesinnya 1200 cc. Bila anda mengetahui sosok bernama Suzuki Solio maka Suzuki mengeluarkan versi terbaru Solio dengan tampilan yang lebih fresh dan bila anda melihat sosok di kanan, inilah Suzuki Solio Bandit. Oh imbuhan nama saja…

Suzuki Solio ini mendapatkan upgrade dari sisi bodi monocoque yang 100 kg lebih ringan dibanding versi sebelumnya. Dari segi teknis Solio mempunyai panjang 3,710 mm; Lebar 1,625 mm dan Tinggi 1,745 mm. Wheelbase mencapai 2,515 mm sehingga bertambah 30 mm melebihi sebelumnya.

Update lain dari Solio seperti headlamp, grille chrome dan velg dengan diameter 15 inchi. Menilik interior, kita dapat menemukan steering wheel 4-spoke, audio touchscreen 7-inchi, trim berwarna abu-abu, keyless entry dan 2 kamera tambahan di bawah spion.

Nah Solio Bandit ini adalah Solio dengan ‘casing’ yang lebih sporty, layaknya Avanza dengan Veloz atau Alphard dengan Vellfire. Kita dapat melihat LED headlamp dengan tampilan lebih agresif dan grill berwarna hitam dan bila kita memasuki kabinnya maka akan ada sentuhan piano black glossy yang membuatnya premium.

Soal mesin, mereka berdua dibekali mesin K12C 1.2 liter Dual Jet bertenaga 90 hp dan torsi 118 Nm dikawinkan dengan girboks CVT. Namun mesin ini juga dibekali Mild Hybrid package dengan Integrated Starter Generator, battery lithium ion, stop-start system dan brake-energy recuperation.

Beberapa fitur safety tambahan yang tersemat diantaranya adalah Lane Departure Warning dan Dual Camera brake support system yang mendeteksi halangan yang secara otomatis mengontrol rem. Di Jepang harga MPV Suzuki Solio dijual dengan 1.45 juta yen (Rp.173 juta) dan Suzuki Solio Bandit dijual dengan 1.82 million yen (Rp.218 juta). So bagaimana menurutmu dengan Suzuki Solio ini? Sampaikan di kolom komentar masbro…